Seniman Kritik Lomba Mural Polisi Akomodasi Pemerintah
Ramai seniman mural mengkritik festival lomba mural yang diselenggarakan oleh Polri. Lomba tersebut dinilai sia-sia dan sama sekali tak menunjukkan sikap pemerintah terbuka terhadap kritik.
Seniman mural Anti-Tank Project, Andrew, mengaku sama sekali tak berniat mengikuti lomba tersebut. Sebabnya, kegiatan tersebut sama sekali tak berkontribusi pada perbaikan pemerintahan.
"Tidak [ikut], menurut saya Polri adalah lembaga terburuk bersama DPR, juga karena kegiatan itu tak berkontribusi pada perbaikan lembaga, jadi sia-sia mengikutinya," kata Andrew kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/9).
Andrew menyampaikan, tak masalah jika pemerintah melalui institusi Polri memang mengadakan lomba mural. Hanya saja, dia menganggap ada keganjilan ketika lomba mural diselenggarakan di tengah banyak kritik terhadap pemerintah karena menghapus mural berbau kritik.
Ia juga menyinggung kemungkinan lomba mural tersebut hanya cara pemerintah untuk kembali mendapatkan kepercayaan publik soal kebebasan berekspresi. Padahal lomba tersebut sama sekali tak membuktikan bahwa pemerintah mulai terbuka pada kritik.
"Bila nantinya lomba ini hanya mengakomodasi kepentingan pemerintah, ya sama saja ini akan menjadi indoktrinasi publik melalui medium mural, tanpa memberikan ruang bagi suara-suara yang berbeda," tutur seniman asal Yogyakarta tersebut.
Seniman mural lainnya, Anagard, juga mengaku tak akan mengikuti lomba mural yang diselenggarakan oleh Polri. Menurutnya, mengikuti lomba tersebut tak sesuai dengan prinsip seninya.
"Jelas saya enggak akan ikut, posisinya beda. Bagi saya lomba itu tidak sesuai kompetensi saya , malah akhirnya menjatuhkan nilai dan sikap saya dalam karya selama ini, enggak sesuai dengan prinsipil," kata Anagard.
Ia juga mempertanyakan tema mural yang bakal dipilih dalam lomba tersebut. Ia pun menduga-duga apakah Polri mau memilih tema mural yang berisi kritik agar sekaligus bisa menjadi masukan bagi pemerintah.
"Saran saya sih temanya kritik kepada pemerintah agar membangun pemerintah biar bisa sadar apa yang sebaiknya dilakukan saat ini," kata dia.
Sebelumnya, Divisi Humas Polri bakal menggelar festival lomba mural memperebutkan hadiah berupa piala Kapolri. Namun Polri belum menentukan waktu pelaksanaan lomba tersebut.
Informasi lomba mural tersebut datang ketika sejumlah mural bernuansa kritik dihapus aparat lantaran dianggap melanggar ketertiban umum.
Penghapusan mural ini disorot publik karena menunjukkan pemerintah anti kritik. Beberapa mural yang menjadi sorotan seperti Jokowi 404: Not Found, dan mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' telah dihapus oleh Polri.
(mln/DAL)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Seniman Kritik Lomba Mural Polisi Akomodasi Pemerintah"
Post a Comment