Piala Sudirman Batal Pulang Piala Thomas Terlihat Buram

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia gagal membawa pulang Piala Sudirman. Kegagalan itu bahkan berdampak pada sudut pandang peluang Indonesia menghadapi Piala Thomas yang berlangsung pekan depan.

Indonesia tak mampu memikat Piala Sudirman untuk dibawa pulang. Sebuah piala yang sudah tidak kembali ke Indonesia sejak 1989 atau 32 tahun lalu.

Bahkan kegagalan Indonesia terjadi saat mereka masih berjarak tiga langkah dari trofi juara.


Indonesia kalah dari Malaysia dan kekalahan ini jelas merupakan kegagalan. Indonesia adalah unggulan 3/4 dan datang dengan target juara. Malaysia bukan masuk kategori negara unggulan dan pemain-pemain mereka tak banyak yang berada di level elite 10 besar.

Hanya ada Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Lee Zii Jia yang masuk kategori pemain 10 besar. Kedua pemain itu pun dari segi peringkat kalah dari wakil-wakil Indonesia yang ada dalam skuad.

Namun nyatanya Aaron/Soh dan Lee Zii Jia bisa jadi motor kemenangan Malaysia. Keduanya mampu meraih poin dan bahkan menyajikan laga yang dominan atas Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Anthony Ginting.

Kehilangan dua poin di tiga laga awal, Indonesia terus dalam tekanan. Greysia Polii/Apriyani Rahayu bisa memberikan napas tambahan bagi Indonesia, namun Praveen Jordan/Melati Daeva gagal mengatasi tekanan dan kalah di duel penentuan.

Merujuk perjalanan Indonesia sepanjang Piala Sudirman, Indonesia sudah kesulitan lawan Kanada dan Denmark di laga penyisihan. Nomor tunggal putra yang diharapkan bisa menyumbang poin justru malah bertubi-tubi jadi tempat kehilangan poin untuk Indonesia.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Dari segi materi tim di Piala Sudirman 2021, Indonesia memiliki skuad terbaik dalam satu dekade terakhir dibandingkan skuad-skuad yang ada sebelumnya.

Indonesia punya pemain papan atas 10 besar di empat nomor yaitu tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Hanya tunggal putri yang dianggap punya presentase peluang menang lebih sedikit dibandingkan empat sektor lainnya.

Namun nyatanya ketika Gregoria Mariska berhasil memberikan poin untuk Indonesia, hanya Greysia/Apriyani yang bisa memberikan poin lainnya dari empat nomor andalan yang ada.

Mimpi Indonesia untuk membawa pulang Piala Sudirman sudah kandas. Skuad Merah-Putih harus menunggu dua tahun ke depan untuk melanjutkan misi tersebut.

Namun kesedihan Tim Indonesia tidak akan bisa diratapi berlarut-larut. Dengan hati yang luka skuad Indonesia harus langsung bersiap dan bertolak menuju Piala Thomas-Uber yang berlangsung di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober mendatang.

Biasanya Piala Thomas-Uber tak berlangsung di tahun yang sama dengan Piala Sudirman, namun lantaran pandemi Covid-19 gelaran Piala Thomas-Uber baru bisa terlaksana di tahun ini.

Indonesia's Marcus Fernaldi Gideon, left, and Kevin Sanjaya Sukamuljo react after beaten by Malaysia's Aaron Chia and Soh Wooi Yik in their men's doubles quarterfinal match at the 2020 Summer Olympics, Thursday, July 29, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Markus Schreiber)Penampilan Kevin/Marcus sedang menurun. (AP Photo/Markus Schreiber)

Di atas kertas peluang terbaik Indonesia untuk memenangkan tiga trofi besar tersebut secara berurutan adalah Piala Thomas, Piala Sudirman, dan Piala Uber.

Tetapi melihat penampilan-penampilan pemain putra Indonesia di Piala Sudirman, bayangan meraih juara Piala Thomas menjadi terlihat buram.

Anthony Ginting dan Jonatan Christie yang jadi motor andalan di nomor tunggal putra sedang melempem. Kevin/Marcus yang jadi ujung tombak ganda putra sedang tak bersinar.

Indonesia adalah unggulan pertama di Piala Thomas. Indonesia punya tiga ganda putra yang bercokol di 10 besar dan dua tunggal putra di level elite.

Mungkin hanya kesiapan Shesar Hiren Rhustavito, sebagai tunggal putra ketiga andai laga masuk ke duel penentuan, selama ini lebih dipertanyakan.

Tetapi ketika melihat penampilan pemain-pemain putra di Piala Sudirman, mendadak semua sektor dipenuhi banyak tanda tanya.

[Gambas:Video CNN]

Status pemain-pemain Indonesia di papan atas ranking BWF saat ini seolah-olah hanya terjadi lantaran BWF sempat membekukan ranking karena pandemi.

Dari segi kekuatan terkini yang mereka perlihatkan di Piala Sudirman, pemain-pemain putra Indonesia belum menunjukkan mereka layak jadi tim yang paling diunggulkan di Piala Thomas.

Piala Thomas bakal berlangsung di pekan depan. Yang bisa diperbaiki dalam waktu singkat ini tentu kondisi mental pemain-pemain yang terkena pukulan telak, baik di Piala Sudirman dan mungkin juga Olimpiade bulan lalu.

Sepekan sebelum Piala Thomas berlangsung, peluang juara malah terlihat buram.

Namun dengan menurunkan ekspektasi sebagai favorit dan coba melepas beban berat dari kegagalan-kegagalan yang menghantam dalam satu bulan terakhir, siapa tahu kehebatan-kehebatan pemain putra bisa kembali seperti semula.

(har) LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS

0 Response to "Piala Sudirman Batal Pulang Piala Thomas Terlihat Buram"

Post a Comment