Cerita Nenek Marsinah Dipaksa Kosongkan Rumah oleh Belasan Preman
Selasa, 2 November 2021 - 02:00 WIB
VIVA â" Nenek Marsinah mengaku masih trauma akan peristiwa 3 Februari 2021 lalu yang menimpanya. Saat itu, kediamannya di Jalan Jenderal Sudirman No.218, Kota Bandung, digeruduk belasan orang diduga preman.
Dia takut hal ini kembali terjadi. Sebab, meski pelaku sudah ditetapkan jadi tersangka, penahanan tidak dilakukan terhadap mereka. Kuasa hukum korban, H.Bram Bani mengatakan kecewa lantaran tersangka tak ditahan. Kata dia, Marsinah merasa terancam dengan masih bebas berkeliarannya para tersangka. Satu keluarga tersebut kini tidak lagi nyenyak tidurnya.
"Mereka merasa terancam dengan masih bebasnya para tersangka. Karena peristiwa itu 'menghantui' mereka," kata dia kepada wartawan, Senin 1 November 2021.
Maka dari itu, pihaknya meminta Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Dofiri juga Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi terhadap kasus ini agar tersangka ditahan. Sehingga, lanjutnya, Nenek Marsinah merasa aman serta nyaman.
"Kami berharap Bapak Kapolda, bila perlu Pak Kapolri Jenderal Sigit turun tangan membantu menyelesaikan persoalan ini," kata dia.
Sementara itu, Nenek Marsinah kembali menceritakan hal mengerikan yang menimpanya tersebut. Dia masih ingat kalau belasan preman itu bukan cuma memaksa mengosongkan rumah tapi juga melakukan kekerasan verbal dan nonverbal. Dia didorong paksa keluar rumah. Hal itu dilakukan berkali-kali.
"Saya, anak dan cucu saya dipaksa untuk kosongkan rumah segera. Kami diancam dan diintimidasi. Mereka katanya mau bekerja. Saya nggak tahu bekerja apa. Anak saya yang ngomong terus ke mereka 'bapak dari mana, dari mana?'," kata Nenek Marsinah menambahkan.
0 Response to "Cerita Nenek Marsinah Dipaksa Kosongkan Rumah oleh Belasan Preman"
Post a Comment