Ungkap Restorasi Sungai Citarum RK Sebut Air di Jabar Kini Lebih Baik

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil memaparkan perkembangan program restorasi Sungai Citarum dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 yang digelar di Venue Indonesia Pavilion at COP26 - UNFCCC, Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11)

Dalam kesempatan itu, Emil mengungkapkan Sungai Citarum pernah dijuluki sebagai sungai terkotor dan terjorok di dunia dalam dua tahun terakhir. Namun, kondisi sungai yang alirannya berdampak kepada 18 juta jiwa di Jabar itu kini telah menjadi cemar ringan.

Emil pun menceritakan bahwa ia ditunjuk sebagai komandan Satgas Citarum Harum pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo.


"Saya ditugasi untuk merevitalisasi sungai yang dulu dijuluki sungai terkotor dan terjorok di dunia. Ini merupakan tantangan," katanya dikutip melalui saluran YouTube Indonesia Pavilion, Selasa (2/11).

Dalam presentasinya, Emil memperlihatkan sejumlah foto kondisi Citarum sebelum program Citarum Harum digencarkan pada 2018 lalu. Tampak aliran sungai kotor dicemari sampah terutama dari bahan plastik.

"Kondisi ini sebelum 2018. Banyak isu yang datang, soal limbah domestik dan industri, longsor karena alih fungsi lahan, kurangnya kepemimpinan saat itu, hingga menciptakan isu lingkungan yang besar," ungkapnya.

Namun, Emil menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki political will.

"Kami mengorganisir seluruh pemangku kepentingan di Jawa Barat dalam tiga tahun. Hasilnya, Jabar kini punya kualitas air yang lebih baik. Ikan-ikan yang dulu hilang, sekarang mulai sering terlihat (muncul) lagi," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Menteri Lingkungan Hidup Denmark, Chairman of Minderoo Foundation; Chairwoman of Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP); dan Deputy Director General for Southeast Asia at Asian Development Bank (ADB) dan Direktur KFW.

Emil pun melanjutkan peran pemerintah menggandeng TNI-Polri untuk mengatasi permasalahan Sungai Citarum.

Untuk menangani persoalan sungai yang memiliki panjang kurang lebih 270 kilometer ini, kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak perlu dilakukan untuk membangun fasilitas pengolahan limbah.

"Kita buat solid waste water treatment dengan bantuan pemerintah Jepang. Selain itu, kita juga melakukan pengawasan limbah industri. Sebanyak 60 kasus di antaranya kita seret ke meja hijau karena pelanggaran lingkungan hidup," ungkap mantan Wali Kota Bandung itu.

"Ini menunjukkan bahwa kita serius. Sekaligus juga memberikan edukasi," cetus Emil.

Selain itu, Emil mengatakan Pemerintah Jabar memiliki sistem ekonomi sirkular yang disokong oleh infrastruktur penunjang mulai dari hulu ke hilir. Di mana Jabar punya fasilitas daur ulang plastik botol kembali menjadi botol.

"Dalam perjalanan itu, kita menciptakan ekonom sirkular dari pengumpul sampah, orang yang memilah, membawa sampah ke pabrik lalu menciptakan botol dari PET. Kita juga mengedukasi orang agar tidak takut membeli air dalam kemasan daur ulang," kata dia.

Sedangkan, di level lokal, pemerintah membuat bank sampah. Sampah yang ditukar menjadi poin kemudian ditukar dengan uang atau makanan. Selain itu, ada program juga sampah ditukar menjadi emas.

"Setelah dua tahun kita sangat progresif ke green economy. Kita berkomitmen untuk mengurangi limbah ke laut dan mendorong ekonomi keberlanjutan," tuturnya. 

(DAL)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Ungkap Restorasi Sungai Citarum RK Sebut Air di Jabar Kini Lebih Baik"

Post a Comment