Lokataru Soroti Timpang Vaksinasi Daerah Desak Pembenahan

Jakarta, CNN Indonesia --

LSM Lokataru menyoroti program vaksinasi covid-19 yang timpang antardaerah di Indonesia timpang. Setidaknya terdapat sekitar dua puluh wilayah dengan persentase vaksin dosis pertama kurang dari 20 persen.

"Terjadi ketimpangan laju vaksinasi antardaerah," sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Lokataru yang CNNIndonesia.com terima, Senin (16/8).

Lokataru menyebut, salah satu wilayah yang tingkat vaksinasinya rendah adalah Lampung dengan persentase vaksin dosis pertama di bawah 10 persen.


Sementara, sebanyak 19 provinsi lain yang posisinya di atas Lampung prosentase vaksinasi dosis pertama belum mencapai 20 persen. Sementara, vaksinasi di beberapa provinsi lainnya justru mencapai lebih dari 50 persen.

"Ketimpangan terlihat lebih jelas pada DKI Jakarta yang bahkan telah mencapai 103,9 persen," tutur lembaga tersebut.

Ketimpangan juga terlihat pada vaksinasi dosis kedua. Sebanyak 16 provinsi tercatat belum menyentuh angka 10 persen.

Sementara, sejumlah provinsi justru sudah berada di atas 20 persen. Provinsi itu seperti, DKI Jakarta 45,06 persen, Bali 34,27 persen, dan Kepulauan Riau 20,98 persen.

"Vaksinasi dosis kedua lebih menggambarkan ketimpangan," ujar Lokataru.

Lokataru juga menyoroti angka laju vaksinasi nasional. Selama 7 bulan program ini dijalankan, pemerintah baru melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 25 persen dan 12,6 persen dosis kedua dari target 208.265.720.

Sementara, vaksinasi dosis pertama terhadap kelompok rentan baru 23,1 persen dan 15,8 persen dosis kedua. Selain itu, Lokataru juga menyoroti sejumlah daerah yang mengalami kekurangan stok vaksin.

Berdasarkan pantauan Lokataru, sejumlah daerah seperti, Jawa Barat, Cilacap, Surabaya, Wonogiri, Sangihe, Yogyakarta, Makassar, Jawa Barat, Tangerang, dan Sragen.

"Kekosongan stok vaksin disebabkan oleh keterlambaran distribusi pusat ke daerah hingga kurangnya dosis dari jumlah kebutuhan," tutur Lokataru.

Lokataru memandang target pemerintah merampungkan vaksinasi nasional pada akhir tahun ini hanya angan-angan.

Sebab, target Presiden Joko Widodo melakukan vaksinasi 1 juta per hari hanya terealisasi dua kali, yakni 19 dan 20 Juli. Sementara, vaksinasi dengan target 2 juta per hari baru terlaksana 13 Agustus.

"Rencana merampungkan vaksinasi nasional pada akhir tahun ini sepertinya hanya angan-angan," ujar Lokataru.

Lokataru mendesak agar persoalan vaksinasi ini segera dibenahi, seperti dengan memastikan pasokan vaksinasi cukup untuk kebutuhan nasional , memperbaiki alur distribusi vaksin hingga daerah, serta melakukan verifikasi dan validasi data penerima vaksin.

"Khususnya bagi kelompok rentan, hingga memperkuat kerja sama sampai tingkat RT/RW dalam melaksanakan proses vaksinasi," tutur Lokataru.

(iam/ain)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Lokataru Soroti Timpang Vaksinasi Daerah Desak Pembenahan"

Post a Comment